Produksi Beras Nasional Capai Rekor Tertinggi, Pemerintah Fokus pada Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Rakyat

KILASPUBLIK.com – Selama periode Januari hingga Oktober 2025, produksi beras nasional mencapai 31 juta ton, jumlah tertinggi dalam sejarah Indonesia.

Dilansir dari laman RRI, capaian ini mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat.

Cadangan beras yang dikelola Perum Bulog kini tercatat sebesar 4,2 juta ton, juga menjadi rekor tertinggi sepanjang masa. Angka ini menjadi bukti nyata bahwa kebijakan ekonomi di bawah pemerintahan Prabowo–Gibran memberikan dampak positif bagi sektor riil.

Selain itu, sebanyak 67 ribu pelaku UMKM, petani, dan nelayan kini kembali memperoleh akses ke lembaga keuangan formal (bankable). Kebijakan ini secara langsung memperluas akses permodalan dan mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan di berbagai wilayah.

BACA JUGA :  Polri Sita 132,65 Ton Beras Premium Produksi PT Food Station karena Tak Sesuai Standar Mutu

Dalam rangka meningkatkan efisiensi sektor pertanian, pemerintah telah mencabut 145 regulasi terkait distribusi pupuk yang selama ini menghambat rantai pasok. Kini, pupuk dapat langsung diterima oleh petani tanpa melalui perantara, sehingga proses distribusi menjadi lebih cepat dan biaya produksi dapat ditekan.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kesejahteraan rakyat merupakan tolok ukur utama keberhasilan sebuah negara merdeka. Ia menyatakan bahwa pembangunan ekonomi harus berpihak pada masyarakat kecil agar manfaatnya dapat dirasakan secara adil dan merata.

“Kalau rakyat tidak sejahtera, saya katakan kita gagal sebagai negara merdeka. Kita akan berhasil sebagai negara merdeka kalau rakyat kita sejahtera,” ujar Presiden Prabowo dalam Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung Nusantara, Jumat (15/8/2025) kemarin.

BACA JUGA :  Rekomendasi Plugin WordPress untuk Optimasi Gambar

Nilai Tukar Petani (NTP) juga mengalami peningkatan signifikan hingga mencapai angka 124,36 tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Pemerintah turut mencetak 225 ribu hektare sawah baru sebagai bagian dari upaya memperkuat kemandirian dan ketahanan pangan nasional.

Langkah ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga menjamin ketahanan pangan jangka panjang tetap terjaga.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa kebijakan pertanian di era pemerintahan Prabowo memberikan rasa aman dan kepastian bagi para petani.

“Kami bersyukur bahwa berbagai pihak menilai kebijakan pertanian saat ini memberi rasa tenang bagi petani. Pemerintah memastikan adanya jaminan harga pembelian gabah yang menguntungkan, agar petani tidak merugi dan tetap semangat untuk terus menanam,” ujar Menteri Pertanian pada Minggu (12/10/2025) kemarin.

BACA JUGA :  Hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Membuat Website

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada kesejahteraan petani sebagai fondasi utama ketahanan pangan nasional.

Capaian sektor ekonomi rakyat dan ketahanan pangan pada tahun pertama pemerintahan Prabowo–Gibran menjadi landasan penting dalam mewujudkan transformasi pembangunan nasional.

Pemerintah pun berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas harga, meningkatkan produksi, serta memperluas manfaat kebijakan demi kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

_

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *