KILASPUBLIK.com – Kementerian Agama resmi mengumumkan hasil seleksi Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 tingkat provinsi pada Jumat, 10 Oktober 2025. Sebanyak 484 siswa berhasil melaju ke tingkat nasional setelah melalui seleksi ketat.
Ajang OMI tingkat provinsi ini telah dilaksanakan secara serentak pada 2–3 Oktober 2025 di 555 lokasi di seluruh Indonesia, dan diikuti oleh 15.474 peserta dari berbagai jenjang pendidikan.
OMI 2025 merupakan integrasi dari dua ajang sebelumnya, yakni Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang sudah berlangsung sejak 2012 dan Madrasah Young Researcher Supercamp (MYRES) yang dimulai pada 2018. Tahun ini, OMI mengusung tema:
“Islam dan Teknologi Digital: Inovasi Sains untuk Generasi Indonesia Maju dan Berdaya Saing Global.”
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno, menjelaskan bahwa OMI merupakan wadah pengembangan talenta siswa madrasah di berbagai bidang lomba, seperti sains, seni, dan budaya. OMI juga menjadi langkah konkret dalam mendukung implementasi Peraturan Presiden Nomor 108 Tahun 2024 tentang Desain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN).
“OMI hadir sebagai platform yang menyatukan berbagai ajang untuk menjaring, membina, dan mengembangkan talenta nasional secara terintegrasi, khususnya di lingkungan madrasah,” ujar Suyitno.
Sementara itu, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyayu Khodijah, menyampaikan bahwa animo siswa terhadap OMI sangat tinggi. Di tingkat kabupaten/kota, tercatat 204.222 pendaftar, terdiri dari 194.610 siswa madrasah dan 9.612 siswa sekolah umum binaan Kemendikbudristek.
Setelah proses verifikasi, 202.117 peserta mengikuti OMI tingkat kabupaten/kota, hingga akhirnya dipilih 15.474 peserta terbaik untuk melaju ke tingkat provinsi.
“Dari jumlah itu, hanya 484 siswa yang berhasil lolos ke tingkat nasional setelah mengikuti tes berbasis komputer (CBT),” ungkap Nyayu.
Selanjutnya, OMI 2025 tingkat nasional untuk bidang Sains dan Riset akan digelar secara luring pada 10–14 November 2025, di provinsi yang akan ditentukan oleh Kementerian Agama.
_
(Red)