KILASPUBLIK.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bersama Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Bobby Rasyidin, membahas rencana modernisasi jalur kereta api Jakarta–Bandung. Upaya ini bertujuan memangkas waktu perjalanan menjadi sekitar 1,5 jam.
Dalam pertemuan tersebut, Dedi Mulyadi—yang akrab disapa KDM menegaskan bahwa modernisasi jalur kereta merupakan langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
“Jika jalur kereta Jakarta–Bandung dimodernisasi, perjalanan hanya memakan waktu satu setengah jam. Dengan harga tiket berkisar Rp150.000–Rp300.000, saya yakin kereta akan selalu penuh,” ujar KDM, Kamis (6/11/2025).
Sementara itu, Dirut KAI Bobby Rasyidin menjelaskan bahwa modernisasi dapat dilakukan tanpa membangun jalur baru.
Langkah utama yang diperlukan mencakup perbaikan rel eksisting, penataan tikungan dan kemiringan jalur (healing), serta penerapan teknologi tilting pada bogie agar kereta tetap stabil di lintasan berkelok.
Menurut Bobby, dengan panjang jalur sekitar 150 kilometer, estimasi biaya perbaikan mencapai Rp8 triliun.
Investasi tersebut mencakup peningkatan kualitas rel, pembangunan terowongan dan jembatan di sejumlah titik, serta penyempurnaan sistem double track.
KDM menambahkan, proyek ini dapat menjadi model kolaborasi multipihak antara pemerintah pusat, Pemprov Jawa Barat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
“Kita bisa melibatkan Pemkot Bandung dan pelaku usaha, termasuk industri perhotelan, untuk berinvestasi. Karena banyak warga Jakarta berwisata ke Bandung, proyek ini akan berdampak langsung pada peningkatan kunjungan wisata. Bahkan, kita bisa membuka peluang kepemilikan saham bagi warga Jabar, agar mereka turut memiliki dan menikmati hasil pembangunan kereta berkualitas produksi dalam negeri,” pungkas KDM.
_
(Red)
